Dengan dukungan dana institusional Indonesiana, Manassa kembali menggelar Bimbingan Teknis Konservasi dan Digitalisasi naskah Nusantara di Jakarta, 19-20 Agustus 2023. Kegiatan dua hari ini dilaksanakan sebagai respon tentang urgensi penyelamatan manuskrip baik secara fisik maupun tekstual. Bimbingan Teknis ini merupakan kegiatan rutin Manassa yang berfokus pada pengembangan SDM yang bergiat di bidang Pernaskahan Nusantara.
Munawar Holil, ketua Manassa mengemukakan bahwa program pelatihan bagi para pegiat naskah sangat minim dilakukan. “Konservator di bidang naskah ini sangat sedikit, sementara para pemilik naskah dan komunitas yang mengadvokasi pentingnya naskah juga belum terlalu memahami tentang panduan teknis yang efektif dalam pemeliharaan naskah”.
 |
| Aris Riyadi, konservator dari Perpusnas sekaligus koordinator bidang Preservasi Manassa, memperlihatkan cara menjahit jilidan. |
Di sisi lain, Judi Wahjudi, Direktur Pelindungan Kebudayaan Kemendikbud Ristek Dikti, menyadari bahwa preservasi manuskrip merupakan bagian dari program hulu, “Kalau program hulu itu biasanya sepi, jauh dari hingar bingar, padahal sangat substantif”. Ia menambahkan bahwa Konservasi naskah merupakan program krusial dalam pelindungan kebudayaan dan pelaksanaannya harus melibatkan banyak pihak.
 |
| Peserta membuat box penyimpanan naskah. |
Senada, Aditia Gunawan, sekretaris umum Manassa menekankan bahwa program pelatihan ini terutama diarahkan bagi para generasi muda pegiat naskah, dan ke depannya Manassa akan lebih melibatkan para pemilik naskah sehingga kegiatan semacam ini dapat menumbuhkan kesadaran dan menjadi gerakan bersama berbagai pemangku kepentingan.
Kegiatan Bimtek ini terdiri dari pemaparan tentang teori digitalisasi dan konservasi, sekaligus praktik konservasi dan digitalisasi. Dalam materi tentang konservasi, Aris Riyadi mempraktekkan tentang praktik enkapsulapsi, menjahit jilidan, dan membuat kotak penyimpanan. Sementara, Alfan Firmanto, mempraktekkan teknik digitalisasi naskah yang disesuaikan dengan perlengkapan yang sederhana tetapi optimal bagi program digitalisasi naskah di lapangan.
Para peserta berharap bahwa durasi acara semacam ini perlu diperpanjang, agar para peserta dapat mempraktekkan secara langsung teknik-teknik konservasi dan digitalisasi, baik yang bersifat sederhana maupun kompleks.