Pada tanggal 20-23 April 2017 Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) diundang untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan “Pameran Bersama 35 Museum se-Indonesia”. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-42 Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Seperti tersurat dari judul kegiatanya, hampir semua peserta kegiatan ini berasal dari museum-museum yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Namun karena tema kegiatan ini berkaitan dengan “aksara dan bahasa yang ada di Indonesia”, maka Manassa yang bergerak di bidang tradisi tulis Nusantara diundang sebagai “peserta kehormatan”.
Bagi Manassa kegiatan dalam bentuk pameran seperti ini merupakan pengalaman pertamanya. Selama ini Manassa lebih berfokus pada penyelenggaraan simposium atau seminar, pelatihan atau workshop, penelitian lapangan, penyusunan katalog dan buku, serta penerbitan hasil-hasil penelitian. Kepanikan semakin bertambah karena tawaran untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pameran itu datang kepada Pengurus Manassa kurang dari seminggu sebelum kegiatan pameran berlangsung. Sempat muncul kekhawatiran Manassa tidak akan dapat menangani kegiatan ini karena tidak mempunyai pengalaman. Namun, kekhawatiran itu ditepis oleh beberapa orang Pengurus Pusat Manassa yang berpendapat bahwa tawaran untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini merupakan tantangan dan kesempatan yang sangat baik untuk mempromosikan keberadaan Manassa kepada khalayak yang lebih luas.
Setelah disepakati untuk mengikuti kegiatan pameran itu, beberapa orang Pengurus Pusat Manassa yang berdomisili di wilayah Jabodetabek segera bertukar pikiran untuk merancang “konsep pameran”. Pameran di TMII itu akan dijadikan sarana untuk mempromosikan mengenai apa itu Manassa: latar belakang dan “sejarah” kelahirannya, tujuan dibentuknya, apa saja yang (telah) dikerjakannya, dan contoh-contoh hasil yang sudah dicapai. Berdasarkan rencana itu, maka dibuatlah leaflet/brosur dan backdrop yang berisi informasi tentang Manassa. Selain itu contoh-contoh buku hasil penelitian yang pernah diterbitkan Manassa juga dibawa untuk dipamerkan.
Alhamdulillah pameran yang diikuti oleh Manassa berlangsung dengan lancar. Tamu yang berkunjung ke stand Manassa relatif banyak dan berasal dari beragam usia dan latar belakang. Bukan hanya leaflet dan brosur yang banyak diminati pengunjung, tetapi beberapa buku yang diterbitkan Manassa juga cukup banyak peminatnya. Selain itu, ada juga beberapa pengunjung yang datang untuk berkonsultasi dan berdiskusi tentang naskah dan tradisi tulis di Nusantara. Beberapa di antaranya ada yang kemudian mendaftar sebagai anggota Manassa.
Bagi Manassa kegiatan dalam bentuk pameran seperti ini merupakan pengalaman pertamanya. Selama ini Manassa lebih berfokus pada penyelenggaraan simposium atau seminar, pelatihan atau workshop, penelitian lapangan, penyusunan katalog dan buku, serta penerbitan hasil-hasil penelitian. Kepanikan semakin bertambah karena tawaran untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan pameran itu datang kepada Pengurus Manassa kurang dari seminggu sebelum kegiatan pameran berlangsung. Sempat muncul kekhawatiran Manassa tidak akan dapat menangani kegiatan ini karena tidak mempunyai pengalaman. Namun, kekhawatiran itu ditepis oleh beberapa orang Pengurus Pusat Manassa yang berpendapat bahwa tawaran untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini merupakan tantangan dan kesempatan yang sangat baik untuk mempromosikan keberadaan Manassa kepada khalayak yang lebih luas.
Setelah disepakati untuk mengikuti kegiatan pameran itu, beberapa orang Pengurus Pusat Manassa yang berdomisili di wilayah Jabodetabek segera bertukar pikiran untuk merancang “konsep pameran”. Pameran di TMII itu akan dijadikan sarana untuk mempromosikan mengenai apa itu Manassa: latar belakang dan “sejarah” kelahirannya, tujuan dibentuknya, apa saja yang (telah) dikerjakannya, dan contoh-contoh hasil yang sudah dicapai. Berdasarkan rencana itu, maka dibuatlah leaflet/brosur dan backdrop yang berisi informasi tentang Manassa. Selain itu contoh-contoh buku hasil penelitian yang pernah diterbitkan Manassa juga dibawa untuk dipamerkan.
Alhamdulillah pameran yang diikuti oleh Manassa berlangsung dengan lancar. Tamu yang berkunjung ke stand Manassa relatif banyak dan berasal dari beragam usia dan latar belakang. Bukan hanya leaflet dan brosur yang banyak diminati pengunjung, tetapi beberapa buku yang diterbitkan Manassa juga cukup banyak peminatnya. Selain itu, ada juga beberapa pengunjung yang datang untuk berkonsultasi dan berdiskusi tentang naskah dan tradisi tulis di Nusantara. Beberapa di antaranya ada yang kemudian mendaftar sebagai anggota Manassa.