Judul Buku : Naskah Nusantara (Antara Kekunoan dan Kekinian)
Penyunting : Aditia Gunawan dan Ali Akbar
ISBN/EAN : 978-602-60182-0-5
Tahun Terbit : Cetakan I, 2018
Dimensi Buku : 16 x 23 CM
Tebal Halaman : xvii + 268 Halaman
Download Cuplikan Isi Buku
Sinopsis
Buku ini merupakan buah dari pertemuan ilmiah pernaskahan pada tahun 2017 lalu, yang diselenggarakan oleh Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Hampir semua tulisan yang dihadirkan di dalam buku ini, kecuali artikel Jelani Harun dan Yulianeta, adalah artikel-artikel terpilih yang dianggap penting untuk dipublikasikan lebih luas.
Artikel-artikel yang dihimpun dalam buku ini menunjukkan betapa luasnya cakrawala interpretasi para penulis, baik terhadap teks yang abstrak maupun naskah yang konkrit, yang pada awalnya digali dari sumber yang sama: naskah Nusantara. Alhasil, kendati bahasan para penulis sangat beragam, setidaknya dua mata rantai terbentuk. Pertama, bagi sebagian penulis, naskah dijadikan sebagai sumber sejarah. Kedua, bagi sebagian lagi, naskah seolah menjadi inspirasi bagi hadirnya sebuah bentuk kreasi baru. Bukan berarti bagian yang satu bertentangan dengan bagian yang lain, justru sebaliknya, dalam kedua bagian tersebut para penulis telah berupaya untuk mengkontekstualisasikan bahan-bahan yang ada di hadapan mereka.
Penyunting : Aditia Gunawan dan Ali Akbar
ISBN/EAN : 978-602-60182-0-5
Tahun Terbit : Cetakan I, 2018
Dimensi Buku : 16 x 23 CM
Tebal Halaman : xvii + 268 Halaman
Download Cuplikan Isi Buku
Sinopsis
Buku ini merupakan buah dari pertemuan ilmiah pernaskahan pada tahun 2017 lalu, yang diselenggarakan oleh Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Hampir semua tulisan yang dihadirkan di dalam buku ini, kecuali artikel Jelani Harun dan Yulianeta, adalah artikel-artikel terpilih yang dianggap penting untuk dipublikasikan lebih luas.
Artikel-artikel yang dihimpun dalam buku ini menunjukkan betapa luasnya cakrawala interpretasi para penulis, baik terhadap teks yang abstrak maupun naskah yang konkrit, yang pada awalnya digali dari sumber yang sama: naskah Nusantara. Alhasil, kendati bahasan para penulis sangat beragam, setidaknya dua mata rantai terbentuk. Pertama, bagi sebagian penulis, naskah dijadikan sebagai sumber sejarah. Kedua, bagi sebagian lagi, naskah seolah menjadi inspirasi bagi hadirnya sebuah bentuk kreasi baru. Bukan berarti bagian yang satu bertentangan dengan bagian yang lain, justru sebaliknya, dalam kedua bagian tersebut para penulis telah berupaya untuk mengkontekstualisasikan bahan-bahan yang ada di hadapan mereka.